Assalammu Alaikum Wr.Wb.,

"HATURAN SARENG WILUJENG SUMPING DI BLOG
SKKS RANCABANG SUKAPURA."

Saturday 15 June 2013

BAHASAN MOTTO SKKS: NYANTANA (versi Bhs. Indoesia).

NYANTANA.


Nyantana itu adalah perilaku seorang PERWIRA, yang dalam bahasa Suda dikenal dengan sebutan SANTANA .

Falsafah Kepemimpinan Dalam Masyarakat Sunda menurut buku Kanda Ng Karesian demikian:

A.  Parigeuing
Parigeuing adalah falsafah kepemimpinan dalam masyarakat Sunda menurut Naskah Kuna Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian.  Pada naskah ini terdapat petunjuk (guidance) dan perilaku dan tatakrama bagaimana bilamana seseorang menjadi pemimpin pada masyarakat jaman itu. Walaupun demikian panduan ini tetap akan sangat berguna untuk pemimpin masa kini.
Untuk melaksanakan Parigeuing seseorang harus melaksanakan dahulu falsafah yang disebut Dasa Pasantaartinya “Sepuluh Penenteram Hati” yang mempunyai makna untuk menenteramkan hati manusia yang diperintahnya dalam melaksanakan pekerjaan dengan ikhlas dan dengan semangat yang menggebu-gebu. Kesepuluh penenteram tersebut akan kami paparkan di bawah ini dan langsung diberi perbandingannya dari pada ayat-ayat Al Qur’an.

Naskah:
“Parigeuing ma ngaranna bisa nitah bisa miwarang, ja sabda arum wawangi, nya mana hanteu surah nu dipiwarang ja katuju nu beunang malabuh siloka”

Terjemahan:
Parigeuing berarti dapat memerintah, dapat menyuruh berkat tuturnya yang manis dan ramah sehingga tidak menyebabkan orang yang disuruh merasa enggan, mereka terpengaruh oleh hasil menyelami perlambang atau seloka.
         

B. DASA PASANT

GUNA.
Guna adalah Bijaksana, jelasnya bahwa orang yang diberi perintah harus mengerti apa kegunaan, manfaat dan faedahnya dari apa yang diperintahkan.

RAMAH.
Perintah harus disampaikan dengan wajar dan sopan, ramah-tamah, berbudi, sehingga yang diperintah merasakan diberi penghargaan sebagai manusia yang mempunyai harga diri.

Firman Allah:
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik,.(QS-AL Baqarah: 25)

HOOK.
Hook adalah kagum, perintah harus diterima oleh yang diperintah seperi sesuatu yang mengagumkan karena kemampuhan yang memberi perintah (diplomasi).

PESOK.
Pesok adalah memikat hati, perintah harus disampaikan dengan cara yang memikat hati sehingga menimbulkan rasa kebanggan dalam hatinya.

Firman Allah: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (QS-Al Hijr: 94)

ASIH.
Asih adalah kasih, harus diusahakan bahwa yang diberi perintah merasakan bahwa dia adalah bagian daripada diri yang memberi perintah, sehingga ikut bertanggung-jawab dengan sepenuh hati.

Firman Allah:
Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah:"Salaamun-alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih saying…..maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS- Al An’am: 54)

1. KARUNYA.
Karunya adalah iba, perintah itu harus dirasakan seperti perasaan iba (belas kasihan) dan merupakan suatu karunia kepercayaan dan kemampuan dirinya.

2. MUKPRUK.
Mukpruk adalah membujuk, jelasnya seorang pemimpin harus dapat membujuk, sehingga mengakibatkan bahwa perintah itu dilaksanakan dengan tidak merasa dipaksa atau terpaksa tetapi menjadi suatu kewajiban yang harus dilaksanakan.

3. NGULAS.
Ngulas adalah mengulas, menganalisa atau membahas, jelasnya pemimpin harus memberikan ulasan atau komentar (tanggapan) kepada pekerjaan yang dilaksanakan bawahan dengan cara yang bijak.

4. NYECEP.
Nyecep adalah memuji, memberi pujian dengan kata-kata pendingin sehingga menyejukkan hati.

5. NGALA ANGEN.
Ngala Angen adalah mengambil hati, dapat menarik simpati bawahan dengan cara menjalin silaturahmi yang wajar sehingga menimbulkan rasa kesetiaan (loyal) kepada pemimpinnya.

Berikut ini adalah beberapa ayat dari Al Qur’an yang berhubungan dengan perilaku di atas:

yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma`ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. QS-Al A’raaf: 157)

Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mu'min bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah.(QS-AL Ahzab: 47)

 CATURYOGYA

            Pada ahir naskah di atas berbunyi demikian:

nya mana hanteu surah nu dipiwarang ja katuju nu beunang malabuh siloka”
artinya:
mereka terpengaruh oleh hasil menyelami perlambang atau seloka.

            Kata kunci yang akan dibahas adalah “perlambang” atau “seloka” (Simbol). Naskah selanjutnya menyatakan demikian:

Inilah amsal atau selokanya: emas, perak, permata, intan, itulah yang disebut “caturyogya” atau “empat hal yang terpuji”.

Empat hal yang terpuji kemudian dijabarkan sebagai berikut:

1. Emas: berarti ucapan yang benar dan tepat, atau lima huruf abadi (pancaaksara).

Firman Allah: Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; (QS-Ibrahim: 27); , maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.(QS-Al Israa: 28)

2. Perak berarti hal yang tenteram, baik dan bahagia.

Firman Allah: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. (QS-Ar Rad: 28);  Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik,
 (QS-Al Ahzab: 32)

Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Rabb-mu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.(QS-Hud:108)

3. Permata, berarti hidup dalam keadaan cerah, puas dan leluasa.
Firman Allah: Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan. (QS-Al Lail: 21); Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, r. (QS-At Taubah: 26)

4. Intan, berarti mudah tertawa, murah senyum dan baik hati.
 dan bahwasanya Dialah (Allah) yang menjadikan orang tertawa dan menangis, (QS- An Najm: 43);
maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. . (QS-An Naml: 19)

janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, ; Mereka bergirang hati dengan ni`mat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. (QS-Ali Imran: 171)


C. PANGIMBUHNING TWAH

            Selain daripada Parigeuing dan Dasa Pasanta, pada naskah tersebut ada yang disebutPangimbuhning Twah, yaitu petunjuk tatakrama dalam hidup bermasyarakat agar manusia hidup mempunyai pamor (bertuah). Dapat diartikan pula bahwa Pangimbuhning Twah adalah Pelengkap untuk mendapatkan pamor. Kesemuanya ada dua belas dan kami akan mencoba juga dengan mengemukakan ayat-ayat Al Qur’an sebagai pembanding dan menjadi petuah juga bagi kita.
            Kedua belas pelengkap itu adalah:

1. EMÉT.
Emét (sedikit) artinya harus mempergunakan sesuatu itu dengan cara sedikit-sedikit (menghemat) supaya terpakai dengan baik dan tidak konsumtif dan berlebihan.
Firman Allah:

Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya,. (QS-Thahaa: 81

2. IMEUT.
Imeut artinya teliti atau cermat, kerjakan sesuatu jangan sampai ada yang tertinggal.

Firman Allah:Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS-Al Hujuraat: 6)

3. RAJEUN.
Rajeun adalah rajin, harus pandai memanfaatkan waktu:

Firman Allah: Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS- Al Ashr)

4. LEUKEUN.
Leukeun artinya tekun, bekerja dengan tekun agar mendapatkan keberhasilan.

Firman Allah: Sebutlah nama Rabb-mu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.(QS-Al Muzzamil: 8)

5. PAKAPRADANA.
Palapradana artinya pantas, serasi, dan harmonis dalam berpakaian.

Firman Allah: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS- Al A’raaf: 31)  

6. MAROGOL-ROGOL.
Marogol-rogol maksudnya berniat dan bersemangat untuk maju,  semangat, tidak mudah mengalah.

Firman Allah: Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan (QS-Al Baqarah: 148).

7. PURUSA NING SA.
Purusa ning Sa artinya memiliki jiwa pahlawan, berdiri paling depan dalam kesulitan, tidak pernah menyalahkan orang lain, mendahulukan pertolongan.
Firman Allah: Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, (QS- An Nisaa: 78) .

8. WIDAGDA.
Widagda artinya bijaksana, pikiran dan rasanya harus ada dalam keseimbangan, berpikir dengan bersih dan adil.

Firman Allah: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.. (QS- An Nisaa: 58.

9. GAPITAN.
Gapitan artinya berani berkorban demi keyakinan dirinya.

Firman Allah:
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah;dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (QS- Al Baqarah:207. 

10. KARAWALEYA.
Karawaleya adalah dermawan, suka menolong orang.

Firman Allah: Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. (QS- Ar Rum: 47); dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,….; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS-Al Baqarah: 177). 

11. CANGCINGAN.
Cangcingan artinya gesit, cepat dalam mengerjakan sesuatu, tidak lalai dan tidak malas.

Firman Allah:
mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. (QS- Al Mu’minun: 61).  

12. LANGSITAN.
Langsitan artinya terampil, cekatan dan banyak keakhlian.

Firman Allah: Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja. (Ash Shafaat:61); dan Dia (Allah) menjadikan siang untuk bangun berusaha.(Al Furqaan: 47)

            Demikianlah falsafah peninggalan leluhur kami yang mudah-mudahan ada faedah dan manfaatnya bagi kita yang mewarisinya.


No comments:

Post a Comment